Rekind Buletin Volume III

Rekindarling

Hilman adalah Sustainable Energy System Program

ketinggian muka air dan penggunaan pupuk

selaras dengan ketertarikannya kepada energi

kompos, dan mengurangi emisi pertanian,

terbarukan. Ketertarikannya inilah yang menjadi

sehingga dapat mencegah terjadinya alih fungsi

salah satu motivasinya untuk mengembangkan E-

lahan. Dengan bantuan E-Rice, pengendalian

Rice Bersama dengan timnya.

muka air dan penggunaan pupuk kompos

dalam dilakukan secara otomatis dan

E-Rice, sebuah teknologi pertanian padi secara

berkelanjutan. E-rice ini sendiri sangat mudah

berkelanjutan dengan memanfaatkan Solar PV

dioperasikan dan tidak memakan banyak lahan,

( Photovoltaic ). Solar PV adalah teknologi yang

sehingga cocok digunakan di area terpencil

memanfaatkan cahaya matahari yang kemudian

sekalipun. Tentu saja Hilman tidak ingin

dapat diubah menjadi energi listrik. Teknologi ini

teknologinya ini memberatkan para petani

sangat bermanfaat karena pengoperasiannya

secara finansial. Maka dari itu Hilman

menggunakan energi terbarukan, yaitu cahaya

menerapkan skema Productivity Performance

matahari. Selain untuk memodernisasi pertanian

Contract (PPC). Dengan skema pembayaran

padi dengan biaya rendah, E-Rice bertujuan untuk

berangsur selama satu tahun dengan

meningkatkan produksi padi dengan mengurangi

menggunakan profit yang didapatkan oleh

emisi yang dihasilkan dalam proses pertanian padi.

petani.

Gagasan utamanya dari pembuatan E-Rice ini

Inovasi yang dibuat oleh Hilman dan tim ini

adalah

memanfaatkan

teknologi

dalam

diharapkan dapat diimplementasikan di Rekind

menerapkan System of Rice Intensification (SRI) atau

dan tentunya dapat berguna lebih luas lagi bagi

Sistem Intensifikasi Padi. Sistem Intensifikasi Padi

Indonesia yang merupakan negara agraris.

adalah sebuah sistem yang dapat menggandakan

Semoga sosok Hilman dapat menjadi inspirasi

laju produksi padi dengan mengendalikan -

bagi para Rekindist!

Presentasi daring yang dibawakan oleh Hilman dan Tim saat penjurian.

Sumber: Youtube Imperial College Business School

27

Volume III| Rekind Buletin

Made with FlippingBook Ebook Creator