Rekind Buletin Volume III

Buletin Rekind Volume III, apa yang Rekind lakukan untuk menghadapi era Normal Baru?

L ETTER TO CEO Sebuah platform bagi Rekindist untuk berkomunikasi dan menyampaikan pendapat kepada Direktur Utama. Sampaikan ide-ide cemerlangmu! Bersama, kita bangun Rekind.

lettertoceo@rekayasa.co.id

P ESAN CEO

Teruntuk Rekindist yang berada di head office (HO) maupun project site , sekali lagi kami dari jajaran management sangat mengapresiasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan sampai dengan saat ini. Berkat Tuhan Yang Maha Esa, kita masih terus bekerja dan mampu melaksanakan proyek dengan baik. Kita tetap bisa mempertahankan keberlangsungan dari PT Rekayasa Industri ini. Koordinasi dan komunikasi adalah hal yang sangat penting dan perlu tetap dijaga karena adanya physical distancing yang membuat jarak kita terbatas untuk berkoordinasi dan berkomunikasi secara langsung. Pemanfaatan teknologi perlu ditingkatkan guna memperlancar kebutuhan kerja. Video conference , online

chat, dan aplikasi internal perusahaan adalah beberapa fitur yang telah digunakan secara maksimal.

Selain itu di era normal baru ini Rekindist diharapkan tetap menjaga physical distance dan selalu peduli antar sesama. Rekindist harus mampu memberikan spirit, motivasi, dan awas terhadap kondisi tubuh masing- masing. Kondisi yang sehat dan kuat secara fisik, serta optimis secara mental membuat imun tubuh kita semakin meningkat. Dengan strategi yang tepat, Rekind mampu menyelesaikan project sesuai dengan kontrak di tengah pandemi ini dan dengan mudah dapat beradaptasi dengan gaya hidup normal baru. Semangat!

Yanuar Budinorman,

Direktur Utama PT Rekayasa Industri

Redaksi Menyapa

K ITA, COVID-19, & NORMAL BARU

Siang bolong ke terminal Jangan lupa bawa tanda pengenal Selamat datang di era New Normal Stay safe and keep it professional!

Tak terasa hampir 3 bulan kita berada di tengah pandemi Covid-19 dan kini saatnya kita memberanikan diri untuk kembali berkarya dengan protokol kesehatan yang sesuai dengan standar. Normal baru ( New Normal ) adalah cara hidup yang bukan diciptakan untuk menimbulkan rasa takut terhadap virus Corona, melainkan sebuah peningkatan gaya hidup di tengah masyarakat dalam hal kesehatan dan kebersihan. Rekindist juga diharapkan mengadopsi cara hidup ini agar dapat tetap bekerja secara efektif. Buletin Rekind Volume III akan membahas inovasi- inovasi apa saja yang Rekind lakukan sebagai suatu bentuk gaya hidup normal baru, update proyek PLTU Lombok, dan kilas balik kegiatan-kegiatan sosial yang Rekind lakukan untuk membantu penerapan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Apresiasi juga kami berikan kepada salah satu Rekindist, Hilman Prasetya, atas prestasinya selama menempuh pendidikan di benua Eropa. Serta, kami ucapkan selamat bergabung dan selamat berkarya kepada millenials yang tergabung dalam Creative Team Rekind Connect.

Dundi Insan Perlambang Penanggung Jawab Buletin Rekind

Let’s innovate more Rekindist!

Tim Redaksi

REPORTER

: Velda Leona Dewi M Jul Kurniawan

PELINDUNG

: Direksi PT Rekayasa Industri : Dundi Insan Perlambang

PENANGGUNG JAWAB PEMIMPIN REDAKSI

Shafira Yasmin Nandini Vicky Alvin Nugraha M Jul Kurniawan M Harry Nurrahman Suharyadi

: Dina Triani Harianja

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : Andry Chandra REDAKTUR PELAKSANA : Velda Leona Dewi ADMINISTRASI : Ratno Anggar Kusuma FOTOGRAFER : Vicky Alvin Nugraha M Jul Kurniawan

EDITOR,DESAIN GRAFIS : Velda Leona Dewi Vicky Alvin Nugraha Shafira Yasmin Nandini

1

Volume III| Rekind Buletin

DAFTAR ISI

01 | R edaksi Menyapa

01| T im Redaksi

03| L umbar Tipak PLTU Lombok

04| T angguh Meski Diterjang Ombak

10| M utiara Di Ujung Sambelia

13| H adir Cara Baru Untuk Hadir Bekerja

16| M edia Sosial Berbudaya Hi-Protein, Rekind Connect

18| M enghadapi Covid-19 Melalui Transformasi Digital

19| R esearch & Development

26| J auh di Mata Dekat di Rekind

29| J ambaran Tiung Biru & Covid-19

31| L awan Covid-19 Dengan Sikap Positif

33| BUMN Untuk Indonesia

35| P andemi, Disrupsi & Kumpulan Baja

33| P andemi Merubah Yang Tidak Mungkin Menjadi Mungkin

40| W ork From Heart

41| S nap Shot

Proyek Rekind

L UMBAR T IPAK PLTU L OMBOK FTP 2 *

*) Pergi (Jalan-jalan) ke PLTU Lombok: Bahasa Sasak

3

Volume III| Rekind Buletin

Proyek Rekind

Tangguh Meski Diterjang Ombak

Meluncur jauh ke Selatan Indonesia di bagian Tengah, Nusa Tenggara Barat berdiri kokoh dikelilingi deru ombak siang dan malam.

Masyhur dengan reputasinya sebagai tempat wisata yang berhiaskan pemandangan alam nan mempesona, Nusa Tenggara Barat meyediakan

pulau-pulau yang namanya sudah mendunia sebagai tempat bersantai jauh dari hiruk pikuk kota. Lombok , sebagai salah satu pulau utama ini menawarkan jajaran pantai-pantai yang memikat di sekelilingnya. Menempuh 2,5 jam perjalanan, Rekindist akan kami ajak

berjalan-jalan ke Pantai Timur Pulau Lombok, rumah bagi Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yaitu Lombok CFSPP

FTP 2 (2x50 MW) yang Rekind bangun, sebagai wujud komitmen Rekind dalam memberikan manfaat bagi Bangsa Indonesia, untuk

bersama-sama menggapai cakrawala.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok FTP 2 atau yang secara resmi disebut Lombok CFSPP FTP 2 (2x50 MW) merupakan salah satu proyek Rekind di Unit Power & Mining. PLTU Lombok dibuat untuk mengalirkan listrik utamanya ke Lombok Utara hingga mencapai seluruh Nusa Tenggara Barat. Proyek ini merupakan proyek yang Rekind bangun untuk PT PLN (Persero) yang berkonsorsium dengan Rafako S.A., perusahaan pabrikan boiler asal Polandia. Berdiri di tepi pantai dengan hamparan laut luas, PLTU Lombok FTP 2 berlokasi tepatnya di Desa Padak Guar, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Untuk mencapai lokasi, aksesnya terbilang mudah, dibutuhkan waktu sekitar 2,5 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda empat dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid atau Bandara Internasional Lombok. Proyek PLTU Lombok FTP 2 merupakan proyek yang masih berjalan , apabila telah selesai dibangun, PLTU Lombok FTP 2 ini dapat mencukupi kebutuhan listrik yang paling utama di Nusa Tenggara Barat. Pembangunan PLTU Lombok FTP 2 ini dimulai pada April tahun 2018, dari mulai tahap persiapan sampai mulai tahap konstruksi, proyek ini dibangun dengan seksama, dengan persiapan yang matang, meskipun pada saat awal pembangunan proyek mengalami bencana gempa bumi yang dashyat yang beberapa kali mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya. Akibat besarnya bencana ini, tim proyek sempat dipulangkan ke Jakarta, dan kelanjutan proyek menjadi tertunda untuk sementara waktu dan perlu dilakukan desain ulang struktur boiler sehubungan dengan perubahan koefisien gempa (seismic force). Namun, bencana ini dapat diatasi dan pembangunan proyek dapat dilanjutkan kembali.

tanpa lelah berkolaborasi membangun proyek ini dari awal. Jumlah tersebut terdiri dari manajemen, karyawan dan pekerja . PT Rekayasa Industri di dalam setiap pelaksanaan pembangunan proyeknya selalu mengedepankan peran serta dan partisipasi dari masyarakat lokal dimana lokasi proyek Rekind berada. Pelaksanaan proyek ini langsung dimulai dengan tahap pembersihan lahan ( land clearing) . Lahan yang disediakan oleh PT PLN (Persero) sudah dalam kondisi matang, sehingga tidak diperlukan proses cut and fill atau proses mengambil tanah dari suatu tempat dan mengisinya untuk area lain. Hal tersebut memudahkan untuk selanjutnya dilakukan survei dan soil test . Setelah hasil survei dan soil tes tersedia, maka langsung dimulai untuk proses pembentukan struktur. PLTU Lombok FTP 2 ini terletak di tepi laut sehingga terdapat beberapa bagian bangunan, satu area berada di tengah laut ( offshore ), di garis pantai ( onshore) dan satu area lagi berada di daratan atau lapangan. Pada area laut terdiri dari bangunan yang berfungsi untuk mengambil / memproses air laut yaitu seawater intake dan seawater outfall . Sedangkan untuk area daratan atau terdiri dari steam turbin & generator , boiler , stack/ chimney , tangki-tangki air, WTP ( Water Treatment Plant ), WWTP ( Waste Water Treatment Plant ), laboratorium, coal handling facility , permanent jetty dan administration building. Sejauh ini, progres Proyek PLTU Lombok FTP 2 pada bulan Mei 2020 adalah telah dibangunnya Steam Turbine Generator Bulding , melanjutkan pekerjaan struktur boiler ( steam generator ), pekerjaan utilitas, coal handling , dan pekerjaan konstruksi lainnya. Bangunan turbin tersebut terdiri dari Hall dan Annex, yang didalamnya sedang dilakukan proses pekerjaan arsitektur yaitu instalasi HVAC, roofing dan siding . Selain itu, pemasangan Over Head Crane juga akan dilakukan dalam waktu dekat.

Pembangunan PLTU Lombok FTP 2 ini akan didukung oleh sebanyak 800-900 sumber daya manusia ( peak season ) yang

4

Volume III| Rekind Buletin

Proyek Rekind

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap

PLTU terdiri dari 2 (dua) komponen peralatan utama yaitu Steam Turbine Generator (STG) dan Boiler ( Steam Generator ). Perbedaan utama PLTU dengan pembangkit listrik lainnya tentu saja dari sumber dayanya yaitu berasal dari uap, dengan sumber air untuk menghasilkan uap yang berasal dari air laut. Air laut dialirkan dari fasilitas Sea Water Intake (SWI). Pada PLTU lain kebanyakan air laut akan diambil melalui pipa yang memanjang ke tengah laut sebelum memasuki SWI. Namun, pada proyek ini, sistemnya adalah open channel atau dibentuk seperti sungai sehingga air laut masuk dengan sendirinya ke dalam basin yang kemudian akan dihisap menggunakan pompa dan akhirnya masuk ke SWI. Air yang telah masuk ke SWI kemudian disalurkan ke boiler dengan menggunakan Bonna Pipe atau pipa khusus yang terbuat dari besi dan berdiameter cukup besar. Pipa ini dilapisi oleh semacam lapisan semen pada bagian luar dan dalam untuk menahan besi dari sifat korosif air laut. Kemudian air laut yang masuk ke dalam boiler akan dipanaskan sehingga menghasilkan uap. Uap tersebut yang kemudian menggerakkan turbin dan generator untuk menghasilkan tenaga listrik. Listrik dialirkan dari generator ke trafo , kemudian baru disalurkan ke rumah-rumah dan dapat dinikmati oleh masyarakat.

Merebaknya Pandemi Covid-19

Dapat dikatakan, berdirinya PLTU Lombok FTP 2 ini terbilang cukup lancar dari segi lokasi dan medan. Tim proyek pun mendapat penerimaan yang cukup baik dari masyarakat sekitar. Kembali lagi ketangguhan pembangunan PLTU Lombok FTP 2 ini harus diuji sejak terjadinya rangkaian bencana alam gempa bumi di Lombok pada 2018 lalu sampai dengan merebaknya Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia dan juga di Lombok. Pandemi Covid-19 seakan menjadi tombol pause bagi kegiatan manusia di seluruh dunia. Kegiatan berkumpul ditiadakan dan seluruh warga dunia disarankan untuk diam dan bekerja dari rumah. Meski demikian, proyek-proyek Rekind tetap tangguh. Demi kelancaran pembangunan nasional serta memberikan manfaat bagi bangsa, proyek Rekind tetap berjalan meskipun dengan berbagai macam penyesuaian, termasuk yang diimplementasikan di Proyek PLTU Lombok FTP 2. Menghadapi deru ombak pandemi ini, tim proyek khususnya bagian HSE menyiapkan serangkaian protokol kesehatan sesuai edaran dari perusahaan dan pemerintah. Protokol tersebut meliputi pemakaian masker secara wajib, mencuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh setiap hari bagi karyawan, pekerja, pemilik proyek dan pengunjung proyek. Jika didapati karyawan, pekerja, pemilik proyek dan pengunjung memiliki suhu lebih dari 37,5 ° C, maka tidak diizinkan masuk ke area proyek dan koordinasi lanjutan dilakukan dengan tim medis dan Tim Gugus Covid-19 Kecamatan Sambelia. Selain itu, dilakukan penyemprotan disinfektan di sekitar site office , kendaraan dan bagi alat kerja serta material yang baru masuk dari luar. Tim proyek juga menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer serta membagikan masker, susu dan vitamin setiap hari kepada karyawan. Jam lembur pun dikurangi sehingga tim proyek mendapatkan waktu istirahat yang lebih cukup sehingga dapat meningkatkan imun tubuh. Pandemi Covid-19 datang tanpa diduga dan membuat semua orang tidak siap termasuk tim proyek. Situasi Covid- 19 menyebabkan tim proyek “terjebak” dan tidak bisa pulang ke rumah masing-masing selama lebih dari 3 bulan. Hari Raya Idul Fitri pun mereka habiskan bersama-sama di lokasi proyek, meski demikian, tim proyek mampu bangkit dan tetap bersemangat. Bahkan solidaritas yang terbentuk semakin erat daripada sebelumnya, banyak aktivitas yang dikerjakan bersama, seperti makan bersama, menjalankan hobi dan jalan-jalan. Tentunya hal tersebut juga dilakukan sambil menjaga protokol kesehatan.

5

Volume III| Rekind Buletin

Proyek Rekind

Area Proyek PLTU Lombok FTP 2

Area Water Intake

6

Volume III| Rekind Buletin

Proyek Rekind

Peringatan Bulan K3 Nasional

Setiap bulan Januari telah ditetapkan sebagai Peringatan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional. Proyek-proyek Rekind turut menyemarakkan perayaan ini, termasuk PLTU Lombok FTP 2. Rangkaian perayaan Bulan K3 Nasional di lokas proyek pembangunan Lombok FTP 2 dimulai pada hari Minggu, 12 Januari 2020 dan ditutup pada hari Kamis, 13 Februari 2020. Perayaan ini diperingati dengan dilakukan apel bendera, donor darah, penyuluhan HIV/AIDS, lomba memasang Helmet Safety dan Full Body Harness , melaksanakan Housekeeping untuk Subkontraktor, Promosi K3LL, Futsal dan foto K3. PT PLN (Persero) UIP Nusra selaku pemilik proyek dari Proyek PLTU Lombok mengadakan lomba video Safety Briefing dalam rangka perayaan Bulan K3 ini. Tema perlombaan ini yaitu "Optimalisasi Kemandirian Masyarakat Berbudaya K3 pada era Revolusi Industri 4.0 Berbasis Teknologi Informasi". Tim proyek Lombok FTP 2 berhasil menjadi pemenang pertama dalam lomba tersebut dengan menyajikan prinsip kerja selamat, ide yang kreatif dan orisinil, serta menampilkan komposisi artistik dan kualitas video yang baik. Penghargaan diserahkan oleh Bpk. Yuyun Mimbar Saputra (GM UIP Nusra PT PLN (Persero)) kepada Bpk. Faisal Abid (HSE Manager Proyek PLTU Lombok) yang disaksikan oleh Bpk. Welly Jatmiko (Construction Manager PLTU Lombok). Rekind – Kedutaan Besar Polandia Dukung Kesehatan Ibu dan Balita di Sambelia Rekind bersama Kedutaan Besar Polandia memberikan bantuan alat kesehatan dan renovasi di Poskesdes Padak Guar dan Puskesmas Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penyerahan bantuan yang dipusatkan di Poskesdes Desa Padak Guar, Selasa (10/12) itu, diberikan langsung oleh Mrs. Beata Stoczyńska ( Duta Besar Polandia untuk Indonesia) dan Ibu Triyani Utaminingsih (Direktur SDM & Pengambangan Usaha PT Rekayasa Industri) kepada Bapak Lalu Ahmad Fauzan (Camat Sambelia) dan Bapak Tarmidzi (Kepala Desa Padak Guar). Disaksikan oleh Bapak Zulkieflimansyah (Gubernur NTB), Bapak Jakub Tarigan (Direktur Operasional PT Rekayasa Industri), Mr. Grzegorz Kiczorz (Managing Director for Foreign Market Rafako S.A.) dan Bapak Aji Sutrisno (EVP Konstruksi Regional JTBN PT PLN (Persero). Langkah kebersamaan ini bertujuan untuk menekan angka kematian Ibu dan Balita, sekaligus mendukung program pemerintah. Bantuan alat kesehatan yang rencananya juga diberikan kepada tujuh Polindes di Kecamatan Sambelia itu diantaranya berupa, alat USG 4 Dimensi, Medical Oxygen Regulator, Adult Blood Pressure Gauge, Children & Baby Scales, Children & Baby Hospitech Nasal Oxygen, Nebulizer, Partus Set dan masih banyak lagi lainnya.

7

Volume III| Rekind Buletin

Proyek Rekind

Karang Taruna Padak Guar Berdaya: Pelatihan Sablon

Lombok memang terkenal sebagai destinasi berlibur para wisatawan, sehingga kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PLTU Lombok FTP 2 memiliki kesempatan untuk memberdayakan masyarakat Lombok dalam membangun ketahanan ekonomi daerahnya. Pada kegiatan ini, Rekind menggelar pelatihan kewirusahaan sablon bagi 53 anggota Karang Taruna di Desa Padak Guar, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Wilayah Padak Guar memang merupakan daerah yang terpapar langsung dengan kegiatan proyek PLTU Lombok FTP 2 . Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari jajaran pemerintah setempat dan anggota karang taruna yang hadir dari 4 dusun di wilayah desa.

Rekind trainer percetakan sablon pada acara CSR ini. Ilmu, pengalaman dan pengetahuan dari trainer tersebut dapat diserap langsung oleh para peserta pelatihan. Selain memberikan pelatihan, Rekind juga memberikan satu set perlengkapan sablon untuk menunjang kegiatan kewirausahaan di wilayah ini. Para peserta pelatihan ini mengaku mendatangkan termotivasi untuk mengembangkan usaha yang nantinya bakal dikelola dan dibina oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Padak Guar. Pelatihan sablon ini juga sesuai untuk diikuti oleh pemuda-pemudi setempat, untuk meningkatkan kreatifitas dan mendukung kebiasaan para wisatawan ‘ membawa oleh- oleh’ yang dimiliki oleh wisatawan.

8

Volume III| Rekind Buletin

Proyek Rekind

SKL Rekind & Apresiasi Positif Warga

Kegiatan Survey Kepuasan Lingkungan (SKL) Rekind di Desa Padak Guar, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, disambut positif masyarakat setempat. Antusiasme warga luar biasa. Sejak pagi mereka sudah berbondong-bondong memadati Balai Desa Padak Guar untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan setiap setahun sekali ini. SKL merupakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan seluruh Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia Holding Company. Kegiatan ini bertujuan menggali langsung aspirasi atau kebutuhan sosial masyarakat. Dipilihnya Desa Padak Guar sebagai pusat kegiatan SKL tahun ini oleh Rekind, karena desa hasil pemekaran 4 tahun lalu tersebut dekat dengan kegiatan Proyek PLTU Lombok, yang juga merupakan wilayah kerja Rekind. “Alhamdulillah Rekind banyak membantu kami warga disini, terutama melalui kegiatan-kegiatan sosial atau CSRnya," ujar Kepala Desa Padak Guar, Tarmidzi.

Komitmen Rekind membantu masyarakat melalui kegiatan sosial di wilayah Lombok Timur dimulai dengan pemberian bantuan bagi korban gempa beberapa waktu lalu. Selain itu Rekind juga melakukan normalisasi sungai di wilayah Sambelia dan berbagai kegiatan sosial lainnya. Sedangkan untuk tahun fokus bantuan diberikan untuk renovasi masjid, renovasi Puskesdes Padak Guar, bantuan sarana penunjang balai desa, alat bermain untuk taman kanak-kanak, bantuan bagi kelompok nelayan, dan pelatihan wira usaha sablon bagi Karang Taruna Padak Guar. Acara yang berlangsung hampir 2 jam tersebut, dihadiri oleh Bapak Yana Nurahmad Haerudin (SVP Umum dan PKBL PT Pupuk Indonesia Holding Company) dan Bapak Dundi Insan Perlambang (SVP Corporate Secretary & Legal PT Rekayasa Industri). Selain itu hadir pula perwakilan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kalimantan Timur, Perwakilan PT Pupuk Kujang, Perwakilan PT Pupuk Iskandar Muda, Perwakilan dari PT Pupuk Indonesia Logistik dan Bapak Zaitul Akmal, Camat Sambelia beserta jajaran Muspika.

9

Volume III| Rekind Buletin

Sejauh Rekind Memandang

M UTIARA DI UJUNG SAMBELIA

6,4 kilometer dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Lombok, terdapat sebuah pulau dengan pantai yang memiliki hamparan pasir putih dan air laut yang jernih. Gili Lampu, demikianlah warga sekitar menyebutnya. Pantai perawan ini memiliki sebuah mercusuar yang menerangi kapal- kapal nelayan di kala malam. Menurut keterangan dari warga setempat, mercusuar ini sudah ada sejak jaman penjajahan Jepang. Kondisinya pun masih sangat baik dan dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Cahaya mercusuar ini tidak hanya terlihat di sekitar pulau saja, namun sampai ke kantor kecamatan Sumbelia. Hal inilah yang membuat pantai ini disebut Gili Lampu.

Pulau yang terletak di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur ini merupakan destinasi wisata yang masih baru, karena lokasinya yang tersembunyi. Bagi Rekindist yang butuh ketenangan, Gili Lampu adalah tempat yang cocok bagi Rekindist yang membutuhkan ketenangan dan mencintai laut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila Rekindist berniat mengunjungi Gili Lampu. Pertama, bawalah air minum sendiri, dengan menggunakan botol minum bukan botol plastik. Kondisi pantai yang masih bebas sampah perlu dijaga kelestariannya. Dengan tidak menggunakan botol plastik, Rekindist mengurangi resiko rusaknya pantai dan terumbu karang. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kebijakan Rekindist apabisa menyelam. Hindari menyentuh terumbu karang agar ekosistem laut tetap terjaga. Selamat berlibur Rekindist!

10

Volume III| Rekind Buletin

Next Issue: SPM Soekarno Hatta Project

Rekind 4.0

Cara Baru untuk Hadir Bekerja Oleh: Bayu Aditya Pamungkas

Perkembangan dunia teknologi digital sudah merambah ke berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah bergesernya kebiasaan bekerja. Terlebih lagi, situasi Pandemi Covid-19 yang belum berakhir ‘memaksa’ kita untuk beralih kepada kebiasaan baru yang juga mengedepankan teknologi digital dan serba canggih. Seperti yang diketahui, untuk menanggapi situasi Covid-19 dan beradaptasi dengan Era New Normal , Rekind menerapkan sistem shify bagi karyawan untuk bekerja secara WFO ( work from office ) maupun WFH ( work from home ). Salah satu hal yang terpengaruh dengan adanya sistem bekerja ini adalah tata cara absensi karyawan, dimana sebelumnya karyawan harus menghampiri mesin absen dan melakukannya dengan cek sidik jari. Hal ini dirasa sulit bagi karyawan yang melakukan WFH dan masa pandemi ini yang mengharuskan kita untuk mengurangi sentuhan. Oleh karena itu, Divisi HCM mengeluarkan solusi berupa absensi secara online dengan menggunakan aplikasi. Hadirr maju sebagai aplikasi berbasis absensi online untuk karyawan Rekind sehingga dapat memudahkan untuk melakukan proses absensi dimana pun dan sebagai upaya pencegahan penu

penularan Covid-19 di lingkungan kantor. Hadirr dapat digunakan dan diunduh pada smartphone masing-masing dengan minimal operating system Lollipop untuk pengguna Android dan iOS 9 untuk pengguna iPhone. Hadirr bekerja dengan membaca biometrik dari penggunanya, yaitu dengan facial recognition atau mengidentifikasi fitur wajah. Sehingga, Rekindist yang ingin melakukan absensi harus mengambil selfie dengan menggunakan aplikasi ini. Hadirr juga dapat membaca waktu dan tempat/GPS dari penggunanya sehingga otomatis dapat diketahui kapan dan di mana Rekindist melakukan proses absensi. Namun, jangan coba-coba melakukan manipulasi terhadap aplikasi ini ya! Hadirr tidak bekerja sesuai sistem waktu yang ada di handphone penggunanya dan juga tidak mempan jika menggunakan aplikasi untuk mengelabui GPS. Pukul berpapaun dan ada dimana pun saat melakukan absensi, Hadirr akan mengetahuinya secara akurat. Terdapat beberapa istilah yang digunakan dalam aplikasi ini: Clock In – Absensi masuk Clock Out – Absensi keluar/pulang GPS Status - S

1 3

Volume III| Rekind Buletin

Rekind 4.0

tidak bisa terburu-buru dalam melakukan proses absensi karena pengidentifikasian fitur wajah membutuhkan waktu selama beberapa detik. Lalu bagaimana jika kita nantinya sedang ada keperluan kantor di tempat lain saat waktu absensi? Bagaimana dengan WFH? Bagaimana jika wajah tidak terdeteksi? Hadirr mengakomodir kita untuk dapat melakukan proses absensi di mana saja. Saat hal-hal di atas terjadi, maka akan terjadi proses waiting for approval atau konfirmasi dari admin, dalam hal ini HCM. Seperti proses absensi fingerprint , jika kita tidak masuk, izin atau ada keperluan, kita diharuskan memberikan email pemberitahuan akan hal tersebut. Sama halnya dengan penggunaan aplikasi ini. Jadi, kita tetap bisa melakukan absensi bagaimanapun kondisinya. Untuk keterlambatan, kurangnya jam kerja akan tetap ditampilkan dan dilihat pada menu absensi di ESS. Hingga saat ini, Hadirr telah dianggap cukup efektif sebagai media absensi baru bagi karyawan. Antusiasme dari karyawan pun cukup tinggi, bisa terlihat Rekindist yang melakukan proses selfie untuk clock in ada di berbagai sudut Rekind. Kedepannya, penggunaan aplikasi ini akan terus di evaluasi. Harapannya, tidak hanya karyawan yang bekerja di HO, namun juga karyawan yang bekerja di project site dapat menggunakan aplikasi ini sebagai metode absensi. Kondisi New Normal dirasa menjadi momentum bagi HCM untuk menjadi lebih baik dan berinovasi sesuai dengan era 4.0. Semoga hal ini menjadi awal atas kemajuan teknologi dalam kebiasaan bekerja di Rekind.

GPS Out of Range – Rekindist terbaca tidak berada di kantor GPS Not Detected – Rekindist offline atau tidak ada sinyal GPS On the Spot – Rekindist berada di kantor Cara menggunakan aplikasi ini terbilang sangat mudah dan simpel. Rekindist hanya perlu melakukan proses nstalasi melalui app/play store . Setelah itu, dilakukan langkah-langkah seperti berikut: 1. Masuk atau log in ke dalam aplikasi. Terdapat beberapa cara untuk log in yakni dengan menggunakan nomor handphone , email kantor ataupun token yang dikirimkan oleh admin. 2. Setelah berhasil masuk, kita diwajibkan untuk mengambil foto profil sebagai acuan bagi Hadirr untuk mengidentifikasi fitur wajah kita kedepannya. Foto profil ini berupa selfie wajah kita saja karena yang akan dibaca oleh aplikasi adalah fitur atau bentuk wajah. 3. Setelah foto profil tersimpan, maka kita bisa mulai clock in atau clock out sesuai jam masuk dan jam selesainya pekerjaan. 4. Saat clock in dan clock out , kita diharuskan mengambil selfie wajah kita. Karena Hadirr mengidentifikasi fitur wajah, maka wajah kita harus terlihat. Diusahakan untuk tidak menggunakan masker saat pengambilan selfie agar terbaca dan proses absensi sukses. Saat mengambil selfie untuk clock in dan clock out, terdapat hal yang harus diperhatikan: Garis Biru – Wajah terdeteksi dan sesuai dengan foto profil.

Garis Kuning – Wajah tidak terdeteksi.

Jika garis kuning yang muncul, maka kita harus menyesuaikan wajah kita kembali agar dapat teridentifikasi dengan baik. Selain itu, kita juga tidak

1 4

Volume III| Rekind Buletin

'

Download Aplikasi Hadirr Download di Playstore I Appstore minimum Android 5.0 dan iOS 8

....

1

C9C,O

hc<.iirr ·�--oo

1

v��..,t!IDM

-....

2

Buka Aplikasi Hadirr Log in dengan menggunakan nomor handphone, Email, atau token.

1

.. [@ LOGIN f!t'f f'MAM.)( # IN)IJTTOtt.EN

App Permission Jika ada permintaan perizinan, pilih '1zinkan / Allow'.

3

....

hcdirr

• -

Foto Referensi Oaftarkan foto referensi anda, pilih UC/ock in I Absen Masuk" capture foto wajah anda dan simpan.

4

Good Evening .AO�-�

Absen Masuk Pilih "Clack In I Absen Masuk".

5

Pastikan GPS Status* telah sesuai ditandai dengan tulisan Attendance Point berwarna If! i.. dan pastikan kotak pada layar berwarna biru. Capture foto wajah anda dan tunggu sesaat hingga berhasil. Absen Keluar Pilih "Clock Out I Absen Keluar". Catatkan absen keluar dengan langkah yang sama seperti pada absen masuk.

6

7

-..SSt.atuS!

• GPSOn(�S,,Or.

, GPSOvtof

�'!gt. - GPS "'°' Dtrttttd

Corporate Activity

Rekind Connect merupakan sebuah aplikasi media sosial yang diluncurkan oleh PT Rekayasa Industri. Penggunaan aplikasi Re-Connect ini merupakan salah satu wujud komitmen perusahaan dalam internalisasi value HI-PROTEIN kepada seluruh Rekindist baik yang bekerja di HO maupun project site . Sesuai dengan namanya Rekind Connect diciptakan dengan tujuan agar dapat dimanfaatkan sebagai media penghubung dan media komunikasi antar karyawan. Melalui aplikasi ini, nantinya Rekindist dapat memperbarui informasi seputar value HI-PROTEIN dan segala informasi berkaitan dengan aktivitas kantor. Rekind Connect memiliki berbagai fitur menarik yang dapat digunakan dengan mudah, diantaranya adalah posting content , dengan fitur ini kita bisa membagikan berbagai konten menarik baik itu foto maupun video yang bisa dilihat oleh karyawan lainnya, tidak hanya itu dengan aplikasi ini kita dapat melakukan polling survei dengan mudah dan cepat melalui fitur yang telah disediakan. Rekind Connect juga dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan berbagai pengumuman penting dengan fitur announcement . Selain fitur tersebut Rekind Connect juga dilengkapi dengan fitur recognition , disini kita dapat menerima dan memberikan penghargaan yang berkaitan dengan kinerja kita di Rekind. Dengan fitur ini diharapkan menjadi motivasi bagi karyawan Rekind untuk terus bekerja dengan lebih baik. Dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini tentunya berdampak terhadap aktifitas bekerja di kantor karena adanya peratutan pembatasan sosial, hal ini dapat menyebabkan terganggunya komunikasi antar karyawan yang dapat menyebabkan informasi-informasi penting tidak tersampaikan dengan baik, oleh karena itu dangan adanya aplikasi Rekind Connect ini diharapkan dapat memaksimalkan komunikasi antar karyawan. M EDIA SOSIAL BERBUDAYA HI-PROTEIN REKIND CONNECT

-

-

1 6

Volume III| Rekind Buletin

Corporate Activity

2 ASEP SUKMA IBRADA DIREKTUR KEUANGAN PT REKAYASA INDUSTRI

Corporate Activity

M ENGHADAPI COVID-19 DIREKTORAT KEUANGAN

ELALUI TRANSFORMASI DIGITAL

K euangan adalah hal yang krusial bagi suatu perusahaan, tak terkecuali bagi Rekind. Pandemi Covid-19 berpengaruh bagi sistem perusahaan, termasuk sistem keuangan. Bagaimana strategi Direktorat Keuangan di masa pandemi ini? Direktur Keuangan PT Rekayasa Industri, Bapak Asep Sukma Ibrada, menjelaskan transformasi digital yang dilakukannya, sebagai perisai sistem keuangan Rekind. “Dampak pandemi Covid -19 bagi perusahaan telah kelihatan di pelupuk mata, maka mitigasi untuk meminimalisir dampak tersebut mulai dipersiapkan bahkan sebelum kebijakan Work From Home (WFH) resmi diberlakukan” jelas Bapak Asep Sukma Ibrada di suatu pagi melalui wawancara virtual dengan tim buletin Rekind. Pada awal Maret, isu pandemi ini mulai merebak di Indonesia dan mulai mempengaruhi proses bisnis perusahaan. Melihat hal tersebut, sistem finansial Rekind perlu dijaga semaksimal mungkin, sehingga Bapak Sukma mulai mengantispasi dengan menyiapkan kebijakan perubahan cara kerja dengan penggunaan tanda tangan elektronik ( e-sign ) untuk hampir semua dokumen transaksi perusahaan baik dokumen internal maupun eksternal. Namun demikian penggunaan e-sign ini hanya sementara karena dokumen yang secara legal harus di tanda tangan basah tetap dilakukan begitu WFO diberlakukan. Pasalnya, keuangan bersifat sensitif, sedikit keterlambatan dapat berpengaruh bagi perusahaan. Dalam proses keuangan, biasanya dokumen perlu ditandatangani secara basah, agar proses otentifikasinya dapat terdeteksi dengan baik. Namun, adanya pembatasan fisikal ( physical distancing) membuat kegiatan menandatangani dokumen asli menjadi terbatas. Adanya transformasi digital pada sistem administrasi yaitu dari penggunaan tandatangan basah menjadi tanda tangan elektronik ( e-sign) ini membantu validasi keabsahan dokumen yang telah ditandatangani. Keuangan perusahaan tetap lancar, dan membantu orang-orang yang terlibat terjaga di rumah. Untuk kebijakan yang dikeluarkan oleh Bapak Sukma, tentunya semuanya sudah dikaji dari berbagai sisi, sehingga tetap terjaga efisiensi, efektifitas, dan audit trail -nya. Untuk e- sign sendiri sertifikatnya tetap ada, karena tentunya standar keamanan dokumen tetap menjadi nomor satu.

Meskipun transformasi digital digencarkan, double security selalu diterapkan, dokumen dipisahkan dan pada kesempatan pertama diganti dengan tanda tangan basah. Selain itu, dari segi pendanaan, Direktorat Keuangan perlu tetap berhubungan dengan perbankan, supaya keuangan Rekind tetap terjaga. Direktorat Keuangan membuat transformasi digital dari interaksi fisik menjadi interaksi virtual. “Kita jadi lebih memaksimalkan teknologi yang ada, ruang dan waktu tidak lagi menjadi batasan. Flow tidak berubah, namun alat bantunya yang berubah” ujar Bapak Sukma. Kedepannya, sistem keuangan Rekind akan selalu dikolaborasikan antara penggunaan teknologi dan sistem manualnya, walaupun pandemi Covid-19 telah berlalu. Berbicara mengenai alat bantu yang berubah, Bapak Sukma mengungkapkan adanya hal postif yang bisa diambil dari pandemi Covid-19 ini, yaitu penggunaan teknologi digital yang selama sebelum Covid tidak mendapat perhatian maksimal, sekarang menjadi suatu kebutuhan. Rekind telah memiliki aplikasi Rekind View 4.0 berbasis iOS sebagai dashboard untuk kepentingan informasi BOC dan BOD. Kebutuhan untuk terus memakai dan mengembangkan Rekind View 4.0 sekarang semakin terasa, karena disrupsi digital harus dilakukan demi meningkakan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Hal-hal inovasi seperti ini dianggap mampu membangkitkan dan mengasah kreatifitas Rekindist dalam melakukan inovasi yang tiada henti. Pada akhir pembicaraan, Direktur Keuangan Rekind ini menyampaikan bahwa aset utama yang dibutuhkan Rekind saat ini adalah kesehatan. Dari mental dan fisik yang kuat terciptalah insan yang kreatif dan inovatif. Di saat seperti ini inovasi sekecil apapun sangat dibutuhkan. “Rekindist harus melakukan inovasi/ break-through sekecil apapun buat perusahaan dan sebagai legacy bagi generasi berikutnya".

1 8

Volume III| Rekind Buletin

R esearch

D evelopment &

P T R E K A Y A S A I N D U S T R I

Sekilas tentang R&D Rekind

teknologi yang dikembangkan Rekind, maupun dijual ke pengguna luar. Program R&D Rekind Beberapa proyek penguasaan, penelitian dan pengembangan teknologi yang saat ini dilakukan oleh Departemen R&D berkaitan erat dengan energi baru dan terbarukan. Hingga saat ini, proyek-proyek di sektor energi yang dikerjakan oleh Rekind sebagian besar masih berbasis energi konvensional, yaitu energi dari fosil. Namun, semakin menipisnya sumber cadangan energi fosil disertai oleh dampak pemanasan global yang diakibatkan dari penggunaannya, Rekind terdorong untuk mulai berkecimpung di sektor energi baru dan terbarukan. Hal ini juga dipicu oleh kebijakan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir untuk secara perlahan-lahan mulai beralih dari energi konvensional menjadi energi baru dan terbarukan. Selain itu, melimpahnya ketersediaan bahan baku energi baru dan terbarukan di Indonesia, salah satunya adalah produk-produk sawit, menyebabkan sektor ini sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia dan diharapkan dapat membantu memperkuat ketahanan energi nasional.

Sesuai visi dan misi PT Rekayasa Industri, penguasaan, penelitian, dan pengembangan teknologi merupakan salah satu kunci utama untuk meningkatkan daya saing dan kesinambungan bisnis Rekind, baik pada saat ini dan khususnya di masa depan, terutama dalam bisnis rancang bangun, bisnis penanaman modal maupun bisnis penyediaan teknologi. Kegiatan penguasaan, penelitian, dan pengembangan teknologi di Rekind dijalankan oleh Departemen R&D yang mulai berdiri pada tahun 2011, yaitu organisasi yang saat ini berada di bawah Direktorat SDM dan Pengembangan Usaha, Unit Corporate Strategy and Investment, dan Divisi Research and Information System Development. Bidang prioritas dalam penguasaan, penelitian, dan pengembangan teknologi yang dilakukan di Rekind adalah industri energi baru dan terbarukan, industri minyak dan gas bumi, kilang minyak serta pupuk, gasifikasi batubara, power plant dan geothermal, dan pengolahan mineral. Target akhir yang ingin dicapai melalui kegiatan peguasaan, penelitian, dan pengembangan teknologi adalah hak paten dan lisensi teknologi yang dapat digunakan sendiri melalui bisnis penanaman modal, yaitu pembangunan pabrik dengan teknologi yang dikembangkan Rekind, maupun dijual ke pengguna luar.

Gambar 1. Produk-produk sawit sebagai bahan baku energi terbarukan

19

Volume III| Rekind Buletin

Gambar 1 menampilkan produk-produk sawit yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku energi, yaitu diesel biohidrokarbon yang merupakan pengganti fossil diesel , biodiesel FAME (fatty acid methyl ester) yang merupakan pengganti fossil diesel , bahan bakar bioetanol yang merupakan pengganti bensin, dan bioavtur yang merupakan penganti fossil avtur . Diesel biohidrokarbon dan bioavtur merupakan drop-in fuel yang dapat dicampurkan dengan bahan bakar berbasis fosil hingga persentase campuran 100%. Beberapa proyek penelitian dan pengembangan teknologi yang saat ini dikerjakan oleh Departemen R&D merupakan teknologi berbasis sawit, yaitu: 1. Teknologi Pengolahan Minyak Sawit Menjadi Bahan Bakar Nabati (BBN) Biohidrokarbon, yaitu diesel biohidrokarbon dan bioavtur. 2. Teknologi Pengolahan Tandan Kosong Sawit (TKS) Menjadi Bahan Bakar Bioetanol dan Prekursor Produk Bernilai Tambah.

Teknologi Pengolahan Minyak Sawit menjadi Bahan Bakar Nabati (BBN) Biohidrokarbon yang Dikembangkan oleh Departemen R&D Rekind

stand-alone yang dapat mengolah bahan baku berupa minyak sawit 100%. Pengembangan teknologi minyak sawit 100%. Pengembangan teknologi BBN Biodrokarbon stand-alone di Indonesia dilakukan melalui konsorsium yang terdiri dari Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri), PT Rekayasa Industri, PT Pertamina (Persero), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Dalam pengembangan teknologi BBN Biohidrokarbon, Departemen R&D Rekind berperan dalam melakukan perancangan dan pengembangan proses, termasuk scale-up proses dari skala mini pilot, skala percontohan, hingga skala komersial. Untuk memperoleh teknologi BBN Biohidrokarbon stand-alone yang siap diaplikasikan pada skala komersial, penelitian dan pengembangan teknologi pada skala percontohan berkapasitas 1000 liter per hari perlu dilakukan terlebih dahulu untuk memperoleh rancangan proses dan rancang bangun skala komersial yang optimum dan memenuhi kelayakan ekonomi. Diharapkan pada akhir tahun 2021, uji coba pada pabrik percontohan sudah selesai dilakukan. Gambar 2 menampilkan timeline pengembangan teknologi BBN Biohidrokarbon stand- alone . Pada timeline tersebut, kilang stand-alone skala komersial dengan kapasitas 20.000 barrel per day diharapkan siap beroperasi pada tahun 2026.

Latar belakang penelitian dan pengembangan teknologi BBN Biohidrokarbon (diesel biohidrokarbon dan bioavtur) adalah semakin meningkatnya impor minyak bumi dan impor bahan bakar diesel dan avtur Indonesia; serta ketersediaan minyak sawit yang melimpah, sedangkan Uni Eropa akan menutup impor minyak sawit Indonesia pada tahun 2030 dengan pengurangan bertahap mulai tahun 2023. Teknologi BBN Biohidrokarbon dirancang untuk mengolah minyak sawit dengan kualitas industri (non-pangan), yaitu minyak dengan kandungan asam lemak bebas yang tinggi, sehingga mencegah terjadinya konflik dengan bahan baku pangan. Teknologi BBN Biohidrokarbon menggunakan katalis Merah-Putih yang dikembangkan oleh Prodi Teknik Kimia ITB dan Research & Technology Center (RTC) dan sudah berhasil diuji coba di kilang eksisting milik Pertamina di Dumai untuk menghasilkan diesel biohidrokarbon secara co-processing, yaitu pemrosesan bersama minyak berbasis fosil dan minyak sawit sebagai bahan baku. Hasil uji coba co-processing menunjukkan bahwa katalis Merah Putih memiliki kinerja yang baik, namun peralatan di kilang existing memiliki beberapa keterbatasan untuk mengolah bahan baku dengan kandungan minyak sawit yang lebih besar dari 12,5%. Uji coba co-processing merupakan suatu strategi leveraging teknologi Merah Putih dengan lisensor teknologi eksisting, seperti UOP, Neste Oil, dan Syntroleum. Namun, fokus pengembangan teknologi BBN Biohidrokarbon adalah teknologi stand-alone yang dapat mengolah bahan baku berupa minyak sawit 100%. Pengembangan teknologi BBN Biodrokarbon stand- alone di Indonesia dilakukan melalui konsorsium yang terdiri dari Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri), PT Rekayasa Industri, PT Pertamina (Persero), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Dalam pengembangan teknologi

Volume III| Rekind Buletin

20

LPD: Liter per Day; FEED: Front End Engineering Design

Gambar 2. Timeline pengembangan teknologi BBN biohidrokarbon stand-alone

Teknologi Pengolahan Tandan Kosong Sawit (TKS) Menjadi Bahan Bakar Bioetanol dan Prekursor Produk Bernilai Tambah yang dikembangkan oleh Departemen R&D Rekind

meningkatnya impor bahan bakar bensin dan besarnya potensi pasar produk yang dapat dihasilkan dari TKS, seperti asam laktat, butanediol, furfural, benzene, toluene, dan xylene yang merupakan bahan baku polimer yang sebagian besar diimpor dan diproduksi dari bahan baku berbasis fosil (Gambar 3). Sedangkan, Gambar 4 menampilkan pohon industri dari prekursor (glukosa, xilosa, dan lignin) yang dapat dihasilkan dari pengolahan TKS.

Proyek pengolahan tandan kosong sawit (TKS) menjadi bahan bakar bioetanol (sebagai pengganti bahan bakar bensin) dan prekursor bernilai tambah merupakan proyek pertama Departemen R&D (sejak tahun 2012) bekerja sama dengan ITB, dimulai dari feasibility study , dilanjutkan penelitian skala laboratorium hingga uji coba di pabrik skala pilot milik LIPI. Latar belakang penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan TKS adalah semakin meningkatnya impor bahan bakar bensin dan besarnya potensi pasar produk yang dapat dihasilkan dari TKS, seperti asam laktat, butanediol, furfural, benzene, toluene, dan xylene yang merupakan bahan baku polimer yang sebagian besar diimpor dan diproduksi dari bahan baku berbasis fosil (Gambar 3). Sedangkan, Gambar 4 menampilkan pohon industri dari prekursor (glukosa, xilosa, dan lignin) yang dapat dihasilkan dari pengolahan TKS.

Gambar 3. Potensi pasar dari produk turunan prekursor (glukosa, xilosa, lignin) yang dihasilkan dari pengolahan TKS

21

Volume III| Rekind Buletin

TKS

Glukosa

Xilosa

Lignin

2,3 Butanediol

Asam Itakonat

Asam Levulinat

Etanol

Asam Asetat

Asam Laktat

Furfural

Xilitol

Benzena

Etilen

PET

Polibutadien

PLA

Resin

Resin

Polieter

Toluena

Etil Asetat

Butil Akrilat

SBR

Resin

Poliester

Polieter

Bisphenol A

Xilena

Butadien

Ester Asetat

MEK

F&B

Gambar 4. Pohon industri dari prekursor (glukosa, xilosa, lignin)

yang dapat dihasilkan dari pengolahan TKS

22 bernilai tambah, yaitu glukosa- xilosa-lignin terintegrasi, dapat selesai pada tahun 2023 dan siap untuk scale up ke skala komersial pada tahun 2024. Salah satu kunci dari teknologi pengolahan TKS ini adalah enzim. Sedangkan saat ini, supply enzim masih bergantung pada enzim impor. Oleh karena itu, secara paralel, percontohan dapat selesai dalam tahun 2021. Berdasarkan timeline yang sudah dirancang (Gambar 5), uji coba teknologi pengolahan TKS menjadi glukosa (prekursor produk bahan bakar bioetanol) TKS basis basah/hari) pada tahun 2023. Sedangkan, uji coba teknologi pengolahan TKS menjadi prekursor produk komersial. Untuk uji coba teknologi pada skala percontohan (kapasitas bahan baku 125 kg TKS basis basah/hari) dengan menggunakan desain reaktor yang dikembangkan oleh Departemen R&D dan ITB, Departemen R&D melakukan pengajuan pendanaan ke BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) melalui kerjasama dengan ITB, BPPI (Badan Penelitian dan Pengembangan Industri) Kementrian Perindustrian, dan Balai Besar Industri Agro (BBIA) Kementrian Perindustrian. Dana penelitian dan pengembangan teknologi pada skala percontohan ditargetkan untuk diperoleh pada tahun 2020, sehingga pembangunan pabrik

Tim R&D Rekind dan ITB menemukan teknologi pengolahan TKS yang memiliki kinerja teknis yang baik dan efisien. Hasil penemuan ini telah dipublikasikan pada jurnal internasional (Bioresource telah berhasil Technology, 2016, 207, pp. 175 – 179) dan telah didaftarkan sebagai paten di Indonesia dan internasional (Indonesia Patent No.P00201803638; International PCT patent No.P0352-00002). Uji coba di pabrik skala pilot milik LIPI pada tahun 2018 memberikan hasil dengan kinerja teknis yang lebih rendah dibandingkan pencapaian skala lab yang disebabkan oleh keterbatasan desain reaktornya. Oleh karena itu, Departemen R&D dan ITB saat ini sedang melakukan penelitian desain reaktor pada skala bench dengan tujuan untuk memperoleh desain terbaik untuk aplikasi pada skala pilot (percontohan) dan skala komersial. Untuk uji coba teknologi pada

TKS menjadi glukosa (prekursor produk bahan bakar bioetanol) pada skala percontohan dapat selesai pada tahun 2022 dan siap untuk scale up ke skala komersial (kapasitas bahan baku 180 ton TKS basis basah/hari) pada tahun 2023. Sedangkan, uji coba teknologi pengolahan TKS menjadi prekursor produk bernilai tambah, yaitu glukosa-xilosa- lignin terintegrasi, dapat selesai pada tahun 2023 dan siap untuk scale up ke skala komersial pada tahun 2024. Salah satu kunci dari teknologi pengolahan TKS ini adalah enzim. Sedangkan saat ini, supply enzim masih bergantung pada enzim impor. Oleh karena itu, secara paralel, dilakukan penelitian produksi enzim lokal pada skala lab dan skala percontohan. Penggunaan enzim lokal untuk teknologi pengolahan TKS pada skala komersial ditargetkan pada tahun 2025.

Volume III| Rekind Buletin

Gambar 5. Timeline Teknologi Pengolahan Tandan Kosong Sawit (TKS) Menjadi Bahan Bakar Bioetanol dan Prekursor Produk Bernilai Tambah

R&D Engineering sebagai Special Expertise Departemen R&D PT Rekind

Inovasi dan pengembangan teknologi merupakan pendorong fundamental bagi pertumbuhan ekonomi. Namun, dana penelitian dan pengembangan teknologi di Indonesia (0,24% dari GDP) masih sangat kecil dibandingkan negara ASEAN lainnya, seperti Singapura (2,22%), Malaysia (1,44%), Thailand (0,78%), dan Vietnam (0,53%). Keterbatasan dana ini menyebabkan sulitnya komersialisasi suatu teknologi, terutama teknologi proses, karena komersialisasi teknologi merupakan aktivitas multi-step yang memerlukan dana yang besar. Kurangnya kepercayaan industri terhadap pemanfaatan hasil riset dan risiko yang besar juga menjadi faktor penghambat komersialisasi teknologi. Proses scale- up dari skala lab ke skala bench (bengkel), lalu ke skala pilot/demo (skala percontohan) dan skala komersial (Gambar 6) memiliki banyak ketidakpastian karena banyak parameter-parameter teknis yang tidak linier yang perlu dipertimbangkan. Hal-hal inilah yang menyebabkan banyaknya pengembangan teknologi di Indonesia berhenti hanya pada tahap penelitian skala bench , bahkan pada tahap skala lab. Minimnya komersialisasi teknologi menyebabkan ketergantungan pada adopsi dan adaptasi teknologi dari luar negeri sehingga Indonesia selalu berada beberapa langkah di belakang dan kesulitan berkompetisi dengan negara lain.

Gambar 6. Tahapan Pengembangan Teknologi Proses

23

Volume III| Rekind Buletin

Tantangan komersialisasi teknologi di Indonesia saat ini dapat dijadikan opportunity bagi Departemen R&D yang memupuk special expertise dalam hal R&D Engineering melalui penyediaan support R &D Engineering untuk proyek scale-up teknologi melalui skema joint-research dengan partner-partner yang ingin melakukan scale-up atau komersialisasi dari teknologi yang telah mereka kembangkan pada skala laboratorium/skala bench dengan risiko minimal dan biaya yang efisien. Seperti ditampilkan pada Gambar 7 , R&D Engineering merupakan aktivitas untuk melakukan scale-up teknologi dari skala lab/skala bench ke skala pilot/demo (percontohan) atau skala komersial dengan lingkup kerja utama berupa analisis hasil penelitian, penyusunan Feasibility Study, dan penyusunan Process Engineering Design Package (PEDP); dan lingkup kerja opsional berupa penyusunan FEED, DED, dan pengerjaan EPC pabrik dimana dalam pelaksanaan lingkup kerja opsional ini, Departemen R&D akan bekerjasama dengan Unit Operation. Dalam pelaksanaan R&D Engineering , optimasi dilakukan melalui proses iterasi, yaitu pertukaran data antara hasil penelitian dengan rancangan proses yang dikembangkan oleh Departemen R&D Rekind dan sebaliknya, seperti ditunjukkan pada Gambar 7.

Scope kerja sama dengan Unit Operation

Scope R&D

Dalam hal penyediaan support R&D Engineering , Rekind dapat memperoleh return dalam bentuk pembayaran atas jasa R&D Engineering atau dalam bentuk royalti atas penjualan lisensi teknologi saat teknologi sudah diaplikasikan pada skala komersial. Royalti yang diperoleh diasumsikan proporsional terhadap jumlah investasi yang dikeluarkan untuk pengembangan teknologi.

24

Volume III| Rekind Buletin

20 20

REKINNOVATION COMINGSOON

Rekindarling

J AUH DI MATA DEKAT DI REKIND MENGENAL HILMAN PRASETYA, PERANTAU BERPRESTASI

Oleh Guntur Pinandhita

Development. Begitu pula dengan tahun 2018 dan

Rekindist, siapa yang tak kenal dengan Hilman

2019 di mana Hilman konsisten mengikuti

Prasetya Edi, salah satu rekan kita yang

Rekinnovation

dan

Kembali

meraih

menjabat sebagai Business Development Officer di

penghargaan untuk kategori New Business Plan

PT Rekayasa Industri. Rekindist muda ini

& Development, serta Smart Investment . Untuk

tergabung dalam unit Marketing Power &

tingkat nasional, Hilman pernah mendapatkan

Mining dan bertanggung jawab dalammembuat

Platinum Award pada ajang TKMPN XXII

analisis pasar, client engagement, dan proposal

untuk Quality Innovation Concept. Kini, di tahun

administration & strategy. Hilman tergabung

2020, pria ini Kembali mengukir prestasi

dalam tim pengerjaan proposal SSGPP Dieng

dengan menjadi juara kedua pada kompetisi

1x5 MW proyek dari PT Geo Dipa Energy dan

Climate Investment Challenge yang dilaksanakan

proposal CFSPP Lombok-2 2x50 MW proyek

oleh Imperial College London.

dari PT. PLN (Persero).

Hilman Prasetya Edi kini sedang melanjutkan

Sejak di Rekind pun, Hilman aktif mengikuti

pendidikannya di The University of Edinburgh,

ajang Rekinnovation, sebuah kompetisi inovasi

Inggris.

Keputusannya

melanjutkan

tahunan yang rutin digelar oleh Rekind untuk

pendidikannya ini didukung penuh oleh Bapak

meningkatkan kualitas inovasi Rekind dan

M. Agung selaku SVP Petrochemical &

Rekindist. Di tahun 2016, Hilman sukses

Overseas, Bapak Manthovani selaku SVP

menyabet gelar juara pada kategori Funnovation .

Power & Mining, dan Direktur SDM dan

Demikian pula pada Rekinnovation di tahun

Pengembangan

Usaha,

Ibu

Triyani

2017 di mana Hilman dan tim menjadi juara 1

Utaminingsih. Subjek yang diambil oleh

dan 3 dalam kategori New Business Plan &

26

Volume III| Rekind Buletin

Page 1 Page 2 Page 3 Page 4 Page 5 Page 6 Page 7 Page 8 Page 9 Page 10 Page 11 Page 12 Page 13 Page 14 Page 15 Page 16 Page 17 Page 18 Page 19 Page 20 Page 21 Page 22 Page 23 Page 24 Page 25 Page 26 Page 27 Page 28 Page 29 Page 30 Page 31 Page 32 Page 33 Page 34 Page 35 Page 36 Page 37 Page 38 Page 39 Page 40 Page 41 Page 42 Page 43 Page 44 Page 45 Page 46 Page 47 Page 48

Made with FlippingBook Ebook Creator